Senin, 03 Mei 2010

Etos Pendidikan Entrepreneurship


TUJUAN dari pendidikan adalah memanusiakan manusia. Di dalam tujuannya terdapat proses dialogis yang membebaskan. Tidak ada kata penyeragaman dalam tataran praksisnya.

Sehingga, ketika kita dihadapkan persoalan hidup,kita mampu menyelesaikannya dengan cermat. Tetapi hal yang seperti itu sudah mulai tercabut dari sistem pendidikan di Indonesia. Metode bagi para peserta didik dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi masih terpaku pada metode hafalan bukan metode hadap masalah. Sehingga mereka tidak sempat berpikir di luar hal tersebut yang menyangkut langsung ke dalam kehidupan nyatanya.

Akibatnya banyak dari mereka yang gagap dalam menjawab persoalan hidup. Hal ini tentu menjadi bahaya besar bila terjadi pada kalangan terdidik, sumber daya manusia yang seharusnya mampu menjadi roda penggerak kemajuan bangsa. Berdasarkan data yang dirilis oleh Survei Angkatan Kerja Nasional 2009, tahun lalu saja angka pengangguran terdidik menembus 1 juta orang.

Mengingat bahwa sistem pendidikan yang jamak dilakukan di perguruan tinggi hingga kini masih tetap sama seperti tahun lalu. Maka tidak menutup kemungkinan angka tersebut akan mengalami kenaikan pada tahun ini. Kurikulum entrepreneurship yang digadang-gadang bakal ampuh menjawab persoalan hidup nampaknya tidak memberikan dampak yang berarti. Pasalnya konsep pendidikan entrepreneurshipdi kebanyakan perguruan tinggi hanya sebatas pada sistem kredit semester (SKS).

Dengan dua atau empat SKS mahasiswa dianggap sudah mampu ber-entrepreneur.Menyempitkan entrepreneurship dalam sebuah muatan materi tentu hal yang salah. Padahal bila ditelisik lebih jauh entreperenuership adalah bukan kata tanpa makna apalagi sebatas materi. Entreperenuership adalah etos. Semangat tak kenal lelah dalam menjawab persoalan hidup yang mendatangkan kemakmuran bagi dirinya dan orang lain.

Keberhasilan pendidikan entreperenuership tidak diukur oleh banyaknya mahasiswa yang telah lulus SKS tetapi lebih diukur dari dampaknya terhadap sosial-ekonomi dari usaha yang dilakukan. Isu tersebut kemudian dapat diperluas dengan banyaknya lapangan kerja, jumlah tenaga kerja yang bisa terserap, serta potensinya bagi pertumbuhan ekonomi negara.Yang terpenting sumber daya alam yang selama ini dikelola oleh pihak asing harus dikelola secara mandiri.

Penduduk lokal harus diberdayakan,dikuatkan dalam hal kependidikannya. Dus, pendidikan yang memerdekakan dan mengasah kemampuan peserta didik untuk menemukan atau bahkan menciptakan peluang di sekitarnya itulah real entrepreneur. Karena seorang entrepreneur harus mampu melihat permasalahan di masyarakat.

Artinya harus mempunyai pemikiran kritis dan daya eksplorasi terhadap lingkungan sekitar.Karena memang sistem pendidikan haruslah seperti ini. Mengutamakan kemampuan peserta didik dalam memaknai dan menggunakan pengetahuan walaupun sesederhana apa pun pengetahuan itu. (*)

Sugeng Sutrisna
Mahasiswa Teknik Mesin
Universitas Negeri Jakarta

Beda Pendapat dengan Atasan, Siapa Takut!


BARU masuk kerja bisa langsung akrab dengan atasan adalah hal yang baik, dalam hal ini bukan berarti kita harus mencari muka atau selalu mengikuti semua keinginan atasan. Tapi di sini kita berusaha mengerti apa yang diinginkan oleh atasan tanpa harus merubah jati diri kita sendiri.

Kebanyakan karyawan baru maupun yang sudah lama, selalu mengikuti apa yang diinginkan oleh bos. Tujuannya agar si bos jadi simpati. Sebenernya hal ini kurang tepat, karena atasan lebih senang punya anak buah yang kreatif dan berani mengeluarkan pendapatnya.

Memang sih kebanyakan atasan lebih senang jika sarannya dipatuhi oleh semua karyawan, karena mereka akan merasa memiliki otoritas apalagi kalau saran itu ditambah dengan pujian. Tapi kita juga punya hak untuk tidak setuju dengan keputusan itu.

Menurut Linda Carpenter, psikolog dan pelatih eksekutif di Portland yang dikutip dari buku Anak Bawang Cari Peluang, Trik Cerdas Masuk Dunia Kerja karya Ade Hapsari Lestarini terbitan Gagas Media, bahwa rata-rata staf perusahaan selalu bilang "ya" terhadap pendapat bosnya hanya untuk dianggap karyawan yang baik.

Padahal, menurut dia kita tidak selalu harus setuju sama bos. Malahan jika kita setuju, akibatnya justru bisa fatal dan kita pun kehilangan kredibilitas.

Cara paling bijak menanggapi pendapat bos adalah dengan memberikan persetujuan kita jika memang setuju. Mulai sekarang, kita perlu belajar berani mengungkapkan pendapat dan bersifat kritis kepada atasan. Namun jangan sampai membuat atasan marah atau malahan tidak simpatik sama kita ketika mengkritiknya. Kalau gitu kamu harus baca trik-triknya berikut ini:

1. Cari tahu apa yang diinginkan bos
Tanyakan pada bos, pekerjaan apa yang diharapkannya dari kita. Dengan begitu akan lebih mudah menjelaskan kritikan atau saran kepada atasan.

2. Rilekskan diri
Bersikap tenang saja, jangan takut dimarahin bos atau dibilang sok tahu. Usahan penampilan kita tenang, dan atur nada suara jangan sampai terdengar ragu say menyampaikan pendapat. Kalau terdengar ragu, atasan kita juga tidak akan percaya.

3. Pahami ucapan atasan
Ini yang paling penting, kita harus paham banget dengan apa yang atasan maksud. Jangan sampai kita salah memberi pendapat karena kita sebenarnya tidak mengerti keputusan atasan.

4. Belajar Diplomasi
Jika kita memang tidak sependapat dengan bos tawarkan ide sebagai solusinya. Jadi kita juga enggak sembarangan dalam mengeluarkan pendapat. Dengan begitu bos akan melihat kemampuan diri kita untuk ikut memajukan perusahaan.

Makanya tidak perlu takut beda pendapat dengan bos, karena hal itu enggak akan membuat kita jadi dipecat. Asal kita bisa menyikapinya dengan bijak dan hormat, bos juga enggak akan keberatan. Tapi kalau pendapat kamu enggak diterima, berusahalah untuk berlapang hati yang penting kamu sudah berusaha melakukan yang terbaik.
http://www.addthis.com/bookmark.php

"Saya dari Keluarga Tak Mampu, Bisakah Kuliah di UI?"




JAKARTA - "Saya dari keluarga tidak mampu, memiliki daya juang yang tinggi, bisakah kuliah di Universitas Indonesia (UI)?"

Pertanyaan itu terpampang di salah satu sudut situs universitas Kampus Kuning, seperti dikutip, di Jakarta, Senin (3/5/2010).

Pertanyaan itu mungkin mewakili siswa yang baru lulus ujian nasional (UN) lainnya di Tanah Air. Tidak hanya universitas yang banyak di buru para siswa tersebut saja, tapi juga universitas favorit lainnya.

"Bisa. Silahkan daftar SIMAK-UI segera," demikian, jawaban pihak UI.

Dituliskan, tersedia beasiswa bagi 1.000 anak bangsa dari UI (untuk jalur Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB), beasiswa bertajuk Bidik Misi dari Diknas, BOP-Berkeadilan (BOP S1 Reguler Rp100 sampai dengan Rp5-7,5 juta, tergantung penghasilan penanggung biaya pendidikan) dari UI dan beasiswa uang pangkal bila siswa memilih kuliah di S1 Reguler (untuk jalur SIMAK, UMB, SNMPTN).

Selain beasiswa biaya pendidikan juga tersedia beasiswa lainnya untuk biaya hidup, buku atau bahan perkuliahan, penelitian dan sebagainya.

"Beasiswa ini diberikan bila Anda benar tidak mampu dan memiliki daya juang yang tinggi ditunjukkan dengan prestasi," pungkas keterangan tersebut.

Mekanisme Pendaftaran

  1. MEKANISME PENDAFTARAN
    Bagi lulusan tahun 2008, 2009, dan 2010 Ujian Nasional Utama pendaftaran secara online dilaksanakan mulai tanggal 2 Mei 2010 pukul 08.00 WIB dan berakhir tanggal 31 Mei 2010 pukul 16.00 WIB. Bagi lulusan tahun 2010 Ujian Nasional Ulangan dilaksanakan mulai tanggal 10 Juni pukul 08.00 WIB dan berakhir tanggal 12 Juni 2010 pukul 16.00 WIB. Bagi lulusan tahun 2008 dan 2009 dianjurkan mendaftar tanggal 2 – 12 Mei 2010
    Pendaftaran online dapat dilakukan dari manapun melalui website http://www.snmptn.ac.id dengan tata cara sebagai berikut :
    1. Calon peserta membayar biaya ujian pada tanggal 2 - 31 Mei 2010 melalui Loket/ATM/Internet Banking Bank Mandiri.
    2. Ketika melakukan pembayaran, calon peserta harus memasukkan nomor kartu identitas calon peserta (KTP/SIM/Paspor/Kartu Keluarga) dan memilih kelompok ujian yang dikehendaki (IPA/IPS/IPC). Khusus bagi yang menggunakan paspor sebagai identitas diri, pembayaran hanya dapat dilakukan melalui Loket atau Internet Banking.
    3. Setelah melakukan pembayaran, calon peserta akan menerima bukti pembayaran yang berisi: (a) Nomor Identitas calon peserta, dan (b) PIN SNMPTN sepanjang 16 karakter.
      PERHATIAN : Nomor Identitas dan PIN SNMPTN ini bersifat sangat rahasia dan tidak boleh diperlihatkan pada orang lain. Konsekuensi kelalaian menjaga kerahasiaan informasi tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab calon peserta.
    4. Calon peserta melakukan pendaftaran secara online (melalui Internet) dengan mengunjungi alamat http://www.snmptn.ac.id dan memilih menu Pendaftaran. Untuk melakukan pendaftaran secara online, calon peserta harus menyiapkan :
      1. Bukti pembayaran.
      2. Kartu identitas yang dipakai ketika melakukan pembayaran.
      3. Fotokopi ijazah/tanda lulus.
      4. File pasfoto berwarna ukuran 4 x 6 cm (1 bulan terakhir), berformat JPG atau PNG, dengan ukuran maksimum 100 KB.
    5. Calon peserta harus melakukan Login dengan memasukkan Nomor Identitas dan PIN SNMPTN yang tercantum dalam bukti pembayaran.
    6. Calon peserta mengisi borang (formulir) pendaftaran online sesuai dengan petunjuk yang ada secara benar. Semua informasi yang diisikan dalam borang ini harus benar. Kesalahan/kecurangan dalam pengisian borang ini berakibat pembatalan penerimaan di PTN yang dituju.
    7. Calon peserta harus menyimpan dan mencetak file Kartu Bukti Pendaftaran online.
    Tutorial tatacara pendaftaran dapat diunduh (download) di website dengan alamat http://www.snmptn.ac.id mulai tanggal 17 April 2010.

  2. PENGUMUMAN HASIL UJIAN
    Hasil ujian diumumkan di website dengan alamat http://www.snmptn.ac.id yang dapat diakses pada hari Sabtu, 17 Juli 2010 mulai pukul 00.00 WIB.

  3. SITUS RESMI SNMPTN
    1. Website resmi SNMPTN 2010 adalah http://www.snmptn.ac.id Segala informasi mengenai SNMPTN dapat diakses melalui situs web tersebut.
    2. Alamat Panitia Pelaksana SNMPTN 2010 adalah Gedung Rektorat IPB lantai 2 Kampus IPB Darmaga, Bogor. Telp. (0251) 8622634, 8622635; Fax. (0251) 8622708; e-mail: panitia@snmptn.ac.id

  4. LAIN-LAIN
    Panitia Pelaksana SNMPTN berhak mengubah informasi ini tanpa pemberitahuan terlebih dulu.

Ketentuan Ujian SNMPTN

  • JADWAL UJIAN
    1. Ujian Tulis
      • Rabu, 16 Juni 2010 :
        • Tes Potensi Akademik
        • Tes Bidang Studi Dasar
      • Kamis, 17 Juni 2010 :
        • Tes Bidang Studi IPA
        • Tes Bidang Studi IPS
    2. Ujian Keterampilan
      Tes Keterampilan dilaksanakan pada tanggal 18 dan 19 Juni 2010.

  • PEMBOBOTAN HASIL UJIAN
    1. Program Studi yang tidak mengadakan Tes Keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut:
      1. Tes Potensi Akademik (TPA) : 30%
      2. Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) : 70%
    2. Program Studi yang mengadakan Tes Keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut:
      1. TPA & TBSP : 50%
      2. Ujian Keterampilan : 50%

  • PENILAIAN HASIL UJIAN
    Penilaian hasil ujian menggunakan ketentuan sebagai berikut :
        Jawaban BENAR : + 4
    Jawaban SALAH : - 1
    Tidak Menjawab : 0
    Setiap mata ujian akan dinilai berdasarkan peringkat dengan skala nol sampai seratus sebelum nilai tersebut dijumlahkan. Oleh karena itu, setiap mata ujian harus dikerjakan sebaik mungkin dan tidak ada yang diabaikan.

  • KELOMPOK UJIAN
    Peserta SNMPTN terbagi menjadi 3 Kelompok :
    1. Kelompok Ujian IPA
    2. Kelompok Ujian IPS
    3. Kelompok Ujian IPC (campuran IPA dan IPS)
    Setiap peserta dapat mengikuti kelompok Ujian IPA, IPS atau IPC tidak harus sesuai dengan jurusan SMA/MA/SMK/MAK yang bersangkutan.

  • KELOMPOK PROGRAM STUDI DAN JUMLAH PILIHAN
    1. Program Studi yang ada di Perguruan Tinggi Negeri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Program Studi kelompok IPA dan IPS.
    2. Setiap peserta ujian kelompok IPA/IPS dapat memilih maksimal dua program studi sesuai dengan kelompok ujian yang diikuti.
    3. Setiap peserta ujian kelompok IPC dapat memilih maksimal tiga program studi dengan catatan minimal satu program studi kelompok IPA dan satu program studi kelompok IPS.
    4. Urutan pilihan Program Studi merupakan prioritas pilihan.
    5. Peserta ujian yang memilih satu program studi boleh memilih program studi dari PTN di wilayah mana saja (lintas wilayah).
    6. Peserta ujian yang memilih dua program studi atau lebih, salah satu program studi tersebut harus merupakan program studi dari PTN yang berada satu wilayah dengan tempat peserta mengikuti ujian. Pilihan yang lain dapat merupakan program studi dari PTN di luar wilayahnya (lintas wilayah).
    7. Daftar program studi, daya tampung tahun 2010 dan jumlah peminat tahun 2009 akan dicantumkan dalam Buku Panduan Peserta yang dapat dilihat di http://www.snmptn.ac.id

  • BIAYA UJIAN
    1. Rp150.000,00 ( Seratus lima puluh ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPA atau Kelompok IPS.
    2. Rp175.000,00 (Seratus tujuh puluh lima ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPC ( IPA + IPS).
    3. Biaya tersebut disetor ke Bank Mandiri. Biaya yang sudah disetor tersebut tidak dapat ditarik kembali dengan alasan apapun.
    4. Rp150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah) per peserta per ujian keterampilan dan dibayarkan pada saat peserta mengikuti ujian keterampilan di PTN penyelenggara.
  • Panduan Umum SNMPTN 2010

    1. PERSYARATAN
      1. Seleksi
        1. Lulus Ujian Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional SMA/MA/SMK/MAK atau yang setara tahun 2008, 2009 dan 2010.
        2. Sehat
        3. Tidak buta warna bagi program studi tertentu.

      2. Penerimaan
        Lulus Ujian Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional, lulus SNMPTN 2010, sehat dan memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh masing-masing PTN penerima.

    2. CARA PENDAFTARAN
      Cara pendaftaran SNMPTN dilakukan oleh calon peserta secara online melalui internet dari manapun.

    3. LINTAS WILAYAH
      Peserta ujian dapat memilih Program Studi di setiap PTN di luar wilayah tempat peserta mengikuti ujian. Tempat ujian tidak merupakan kriteria penerimaan, sehingga peserta ujian tidak perlu mengikuti ujian di tempat Program Studi atau Perguruan Tinggi Negeri yang menjadi pilihannya. Peserta dapat memilih lokasi ujian yang dikehendaki.

    4. JENIS UJIAN
      1. Ujian Tertulis :
        1. Tes Potensi Akademik (TPA).
        2. Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) :
          1. Tes Bidang Studi Dasar terdiri atas mata ujian Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
          2. Tes Bidang Studi IPA terdiri atas mata ujian Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika.
          3. Tes Bidang Studi IPS terdiri atas mata ujian Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.
      2. Ujian Keterampilan untuk beberapa program studi.

    5. PENYELENGGARAAN TES KETERAMPILAN
      Peserta ujian yang memilih program studi Keolahragaan dan/atau kesenian diwajibkan mengikuti Ujian Keterampilan. Peserta Ujian Keterampilan dapat mengikuti ujian di Perguruan Tinggi Negeri penyelenggara Ujian Keterampilan terdekat yang memiliki Program Studi yang sama dengan Program Studi di Perguruan Tinggi Negeri yang menjadi pilihannya.